Sebagian besar dari kita kadang membayangkan bahwa hidup ini seperti sebuah garis,,,ketika pertama kali saya dilahirkan ke dunia ini maka sejak itulah sebuah titik demi titik terekam hingga usia saya kini kelak 22 tahun,berkat ibu saya pulalah saya dapat melihat pertama kali dan merasakan dunia selama 22 tahun perjalanan hidup saya,pertama kali lahir ibu bercerita kepada saya bahwa ia kaget melihat saya,saya tidak menangis ketika pertama dilahirkan,baru ketika ma ‘ooh sang paraji yang membantu persalinan ibu saya menepuk pantat saya,saya baru menangis.akan tetapi tidak lama,setelah itu saya diam kembali,ketika itulah sebuah titik pertama dalam kehidupan saya dimulai,titik selanjutnya membawa saya pada masa setahun hidup saya,pada masa ini saya merasakan untuk pertama kalinya usia saya yang kala itu genap setahun kunjungan saya ke dunia dirayakan oleh banyak orang,ibu,bapak,nenek,kakek bibi,emang,bule,pale semua orang-orang yang belum bisa saya ingat berkumpul,ada sebuah tart ketika itu di atas meja,tart itu berbentuk kotak dengan lilin angka satu diatasnya,berhias krim dengan meses di pinggiran kuenya,lilin angka satu itu dinyalakan dan kemudian oleh saya ketika itu kemudian orang-orang yang berkumpul di sekitar saya berujar ‘selamat ulang tahun budi’ saya kemudian tertawa,pada saat itu terekam dalam foto tersebut bahwa takkala itu saya di pangku oleh kakek saya,menurut cerita ibu dan bibi –bibi saya,saya merupakan cucu kesayangan kakek dan nenek saya,menurut saya adalah sebuah kemakluman karena saya merupakan cucu pertama mereka,sekali lagi saya menorehkan satu titik dalam hidup saya,ketika saya genap berumur dua tahun ibu mengatakan bahwa saya sebentar lagi akan mempunyai adik,di perutnya kini ada calon adik di dalamnya,pada waktu itu saya tidak mengerti hanya berujar ‘ini,ade yah bu’ kemudian ibu menjawab ‘iya ini di dalam perut ibu ada ade,ade nya budi’,saya berkata lagi ‘adeny kapan yah bu,ko lama,ade g sakit gituh ada di perut ibu telus’,,ibu hanya tersenyum mendengar perkataan saya,tepat hari keduapuluh tujuh di bulan desember adik saya kemudian lahir,adik saya seorang wanita,yang mempunyai perbedaan umur dua tahun dengan saya,suatu hal ketika saya mendapatkan adik perempuan dalam hidup saya,kembali menambahkan titik pada hidup saya,adik dan saya mulai tumbuh besar,sama-sama merasakan tk,dengan guru yang sama pula,sama-sama merasakan sd,ketika adik saya pertama kali belajar sepeda,saya berpura-pura memegangi sepedanya,akan tetapi kemudian pegangan itu saya lepas,adik jatuh terperosok ke dalam got kaki pada bagian lututnya berdarah pada saat itu,saya merasa bersalah,tapi kemudian adik belajar sepeda kembali,hingga ia bisa dan berujar ‘a budi,inih liatin de bisa pake sepedanya’ gadis berumur tujuh tahun tersebut berteriak,memperlihatkan barisan dua gigi nya yang tanggal di barisan bawah,kemudian memperlihatkan kehalian yang baru ia pelajari setelah terjatuh beberapa kalinya,memperlihatkan kesenangan karena kakaknya,sekali lagi moment tersebut menambahkan satu titik pada hidup saya,ya menambahkan satu titik kembali kepada kumpulan titik-titiksebelumnya,pada saat itu pula ketika saya berumur sembilan tahun ibu memberi tahu bahwa saya akan memperoleh adik kembali,katanya di perutnya sekarang ada adik lagi,benarlah pada hari ke enam bulan januari ibu memberikan kembali adik laki-laki kepada saya,adik saya yang perempuan cemberut,karena mengira akan mendapat adik perempuan yang ternyata adik laki-laki,titik tersebut bertambah bertambah terus bertambah mengalami masa smp,sma kemudian kuliah di tempat yang diinginkan oleh saya semakin menambah kumpulan titik-titik saya,hingga kini ketika saya berumur dua puluh dua tahun kumpulan titik-titik tersebut telah menjadi garis,dimana garis tersebut mungkin akan bertambah panjang seiring dengan bertambahnya titik-titik yang lain,,
(kakak gw,rohmat budi setiawan,gw bangga dan sayang akan lo,karena lo adalah elo sendiri)